01 Oktober 2009

_you are the master of your choice_

Setiap kita selalu dihadapkan dengan pilihan dan tujuan hidup. Setiap hari, bahkan setiap detik selalu datang beberapa pilihan yang harus ditetapkan, yg nantinya akan berimbas terhadap tujuan hidup. Pilihan yg kita ambil bisa membwt semakin cepatnya kita mencapai tujuan itu, atw malah membwt semakin jauh dari tujuan.

Mungkin berbagai pertanyaan muncul disaat kita akan membwt pilihan..seperti
>Apa/siapa yang akan dipilih?
>Apa dasar kita memilih?
>Setelah memilih apa yang kita harapkan?
>Sudah tetapkah pilihan kita?
>Apa yang mempengaruhi pilihan kita?

Memilih itu memang sulit, tetapi lebih sulit lagi menjadi yang terpilih..(bener ga siy?) hehhe..

Pilihan yang begitu banyak akan membwt kita bingung untuk memilih. Atw tidak adanya pilihan sehingga kita tidak bisa memilih. Sebetulnya Yang tidak bisa kita pilih hanyalah kelahiran dan kematian. Perasaan dilema dan bimbang yang kita rasakan, sangat manusiawi. (Kayanya) ga ada manusia yang superduper cepat dan bijaksana dalam menentukan pilihannya.

Berusahalah untuk rasional, gunakan argumentasi yang realistis, fakta-fakta, dan dipadukan dengan penggunaan akal yang bijak. Maka insyaAllah, pilihan kita sudah tepat.

Seorang sahabat (panggil saja ia Udo) pernah bilang “ Tanaman memang buta, tapi ia cukup pintar untuk terus mendorong dirinya tumbuh ke atas, ke arah cahaya, dan ia akan melakukannya disaat kapanpun, bahkan saat menghadapi keputus-asaan yg tak kunjung berakhir”
Seperti tanaman itu, kita akan sangat tertantang untuk berkembang menjulang ke atas dan keluar sampai memenuhi ukuran dari kemampuan kita. Kenapa tidak melakukan segala sesuatu yang kita bisa, setiap waktu yang kita bisa, sebaik-baiknya yang kita bisa, selama yang kita bisa?

Ga bole nyesel ataupun kecewa terhadap pilihan yang telah kita tentukan. Ga bole ada aer mata penyesalan, karna aer mata cukup sakral, yang lebih baik diteteskan untuk kebahagiaan dan kesalahan. So, stop acting like a crying baby. Kita harus konsisten dan konsekuen atas pilihan kita, berhentilah mengeluh, dan bersyukurlah.

Aku memilih untuk bahagia
Aku memilih untuk bercerita, daripada disimpan sendiri
Aku memilih untuk memaafkan, daripada mendendam
Aku memilih persahabatan dan cinta kasih, daripada bermain lempar bom

Adakah aku egois?
Adakah aku lalai?

/Have U eVer-nya Westlife, menemaniku di menit aku menulis ini/dalam kegamanganku/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar