mereka semakin melangit saja,
sedangkan aku terjerembab semakin dalam ke palung bumi
sunyi, gelap, dingin menyelimuti
otakku membusuk dipenuhi paradigma
bibirku membuih disesaki egoisitas
paru-paruku menghitam teracuni karbon monoksida
langkahku terseok menyusuri kaidah
ah.. akan kemanakah realitas ini membawaku?
haruskah ada perlakuan empirik sehingga terbentuk asumsi yg dianggap benar?
ah...bisa kah teknologi canggih membengkokkan garis tanganku?
ah...bukankah lebih adil jika takdir alam, takdir manusia, dan takdir Tuhan berjalan selaras..?
I make no acquitance with bright
is that my brain? is that my heart..?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar