Entah siapa yang menjajah otakku
Entah apa yang menusuk-nusuk pikiranku
Berkata bahwa ini bukan duniaku
Berkata bahwa ini bukanlah aku yang sebenarnya
Tuhan menarikku dari jurang
Berusaha membangunkanku dari tidur panjang
Seolah aku harus berbuat lebih
Seolah kubikel kecil berpartisi ini bukan tempatku
Apakah ini lelucon?
Aku melihat padi telah menguning yg lantak diterjang badai
Aku melihat sosok renta mengais onggokan sampah demi sesuap nasi
Penyimpangan ini di luar batas toleransi
Aku harus berhenti mengotak-ngatik angka khayalan
Aku harus berhenti menghitung laba perusahaan
Aku harus berhenti bekerja
dan mulai berkelana
01 Oktober 2009
_ingin lepas_
Anak kecil itu memegang tanganku
memandang nanar
Tak tau apa yg diinginkannya
Genggamannya seolah mengintimidasi diriku..
Wanita setengah baya itu memelukku
Sedikit tdk jujur tentang malaikat penjemput
Tak tau apa maksudnya
Rangkulannya seolah berkonspirasi menyelimutiku
Bapak tua itu menyunggingkan senyum
Nadinya berdenyut lembut
Tak tau apa yg dicari
Tatapannya seolah menyelaputi jiwaku
memandang nanar
Tak tau apa yg diinginkannya
Genggamannya seolah mengintimidasi diriku..
Wanita setengah baya itu memelukku
Sedikit tdk jujur tentang malaikat penjemput
Tak tau apa maksudnya
Rangkulannya seolah berkonspirasi menyelimutiku
Bapak tua itu menyunggingkan senyum
Nadinya berdenyut lembut
Tak tau apa yg dicari
Tatapannya seolah menyelaputi jiwaku
06 September 2009
_hujan_
04 September 2009
_BerGempa_

Getaran itu kembali mengguncang,,
tidak kecil, skalanya mencapai 7,3 SR
Meletupkan trauma yg belum hilang
Menimbulkan pucuk kepanikan
Alam bereaksi
Lapisan bergerak
Batuan bergeser
Menekan saling berdesakan ingin keluar
Tasbih bersahutan, terucap di bibir
Istighfar bergema, dalam aliran air mata

menghempaskan segala kesombongan
menghilangkan segala keraguan
memohon agar semua diberikan keselamatan..
di sudut ini ingin ku gapai seberkas sinar
Smuga kita selalu mendapat rahmatNya
_berisi_
Menyatu dalam harmoni warna
Penuh buih kuning merah menyala
Saling mendukung tanpa ada distorsi
Saling memendarkan bius
Saling menebar pesona
Mereka bernyawa
Mereka berkehendak
Mereka berkeinginan
Mereka bernafsu
Tegakah merenggutnya?
Tegakah memadamkan semangatnya?
Satukanlah pancar warnanya
Agar tercipta pendar baru
Muarakanlah cairnya dalam dermaga
Agar dapat menghapus dahaga
Agar dapat mengurai duka
_Kopi untuk Cintaku_
[faRiD]
Pagi ini kubangunkan Cinta dengan harumnya segelas kopi panas dan dua lembar roti tawar isi keju kesukaanmu.
Pagi yang indah untuk kami
Setelah pagi2 sebelumnya kami nikmati sendiri, terpisah ribuan meter, demi menyelami arti bertahan
Setelah pagi2 sebelumnya kami berjalan sendiri, berbagi waktu dengan alam, demi renungi arti ikatan
Kini kami berdua mempertalikan pada keadaan
Telusuri jalan setapak, berteguh untuk menaklukkan ego
Kini kami bersama menambatkan pada suasana
Jejaki lintasan dan putaran jam, berkukuh untuk mengalahkan pribadi, tanpa mengesampingkan privasi
Bahagya bersamamu Cintaku
Tenang berdampingan dgmu Sayangku
Oh,, indahnya....
_frozen inside without your touch_
Perkenalan akhir Mei 2 tahun yang lalu sangat lekat dalam benakku. Tak bisa kupungkiri aku terpesona olehmu, Alif. Sosokmu yg nyaris sempurna membawa pikiranku selalu melayang padamu. Tawamu, teduhnya tatapanmu, dan berjuta daya pikatmu yg lain seolah tak mau jauh dari alam bawah sadarku.
Mei 1 tahun yg lalu, bersama kita tertawa bahagia, berdua kita menangisi sedih, melukis pelangi cinta, merangkai rantai kasih bagai takkan terpisahkan.
Mei, tahun ini, aku sendiri menapaki sore. Kamu yg sekarang berada di seberang pulau, terpisah ribuan mil jauhnya dariku. Menenggelamkan asaku, menghempaskan hasratku.
Masih ingatkah ketika kita menikmati semburat sore di pantai ini? Skr aku sendiri di sini sayangku..
Masih ingatkah ketika kita melewati jalan setapak ini? Saat kau tuliskan nama kita berdua dalam tanda cinta di atas pasir putih ini? Skr aku sendiri disini menatap hampa kabut tipis..
Akankah Sang Pencipta mempertemukan kita kembali? Lalu mengikatkan kita dengan benang suci yg berlabel pernikahan?
Sayangku, ketika kudekap, kau dekaplah lebih mesra, lebih dekat
_You'll be in My heart_
27 Mei 2007_
Aliyaa Khairunnisa, nama gadis kecil yang secara tidak sengaja bertemu di sebuah toko buku di pusat kota ini. Dan aku langsung berdesir ketika melihat indah matanya, aku terpikat dan terpesona. Wajahmu cantik lembut, merefleksikan keningratan para leluhurmu, menggetarkan hatiku. Rasa ini semakin mendalam ketika mendapati kamu tak hanya cantik namun juga memiliki kecerdasan yag luar biasa.
_01 Mei 2008_
Kamu menjadi hal menyenangkan yang aku dapat di kota ini. Kamu membius aku dengan cerita-cerita menarikmu tentang hidup dan masa depan. MasyaAllah, gadis itu sungguh telah memukau.
Sore ini kita menghabiskan waktu di pantai yang berbias sinar hijau kebiru-biruan disiram cahaya matahari, bercerita tentang impian yang ingin kau gapai. Hari yang indah bagiku.
_26 Mei 2008_
Sore ini kita berjalan menyusuri jalan setapak perkampungan sunyi. Di atas pasir putih itu aku tuliskan nama kita berdua dalam tanda cinta. Ah takkan terlupa olehku selamanya..
_26 Juni 2008_
Aku harus meninggalkanmu, sayangku, nasib telah membawaku untuk meninggalkan kota ini, kota sejuta kenangan. Sungguh sayangku, berat langkahku meninggalkanmu sendiri di kota ini.
_27 Mei 2009_
Aku terpaku, terdiam kehilangan kata-kata, terpesona pada rona pipimu. Sayangku, fotomu masi tersimpan rapi dalam agenda usang ini. Dan akan tetap kusimpan bersama sketsa jejak cintamu dalam hidupku.
Besok adalah hari perubahan bagiku, perubahan hidupku. Aku akan mengucapkan janji suci pernikahan, tapi tidak dgnmu sayangku, maafkan aku, maafkan aku yg telah menyakitimu, telah menghianati cinta sucimu.
Matahari sore berlalu meredupkan kota ini, menepis semburat hijau kebiruan langit sore yang dulu biasa kunikmati bersama kamu, seperti mengaburkan segala keinginan ku untuk terus bersamamu.
Ah,,Aliyaa..
_Kangen Papa_

Wangimu selalu tercium, papa..
Wangi yg tak pernah pudar
Matamu selalu kuingat, papa..
Tatap yg tersimpan didalamnya segenap kejadian
Hangat pelukmu masi terasa
mengusir rasa takutku
Bahumu nyaman tempatku bersandar
buatku kuat dan tegar
Peluhmu,
kerut dahimu,
Takkan bisa ku bayar, selain dengan doa..
Terima kasih papa,
smuga kau mendapatkan tempat termulia di sana
Tak ingin ku terbangun dr mimpiku
Mimpi indah ku tersenyum dalam rangkulmu
Mimpi indah kau tersenyum memelukku
Papa, aku sangat sayang padamu
27 Agustus 2009
_temali_

[faRiD]
emosi itu masi ada
terikat kuat
mencengkram hatiku
merasuki alamku
rasa itu masi ada
terpatri liat
membahagiakan hatiku
mengaliri ruhku
benci itu masi ada,mengikis cinta
cinta itu masi ada, menghalau benci
mengaduk-aduk bawah sadarku
temali ini masi terpasang di jari kita
kau ke kanan, aku ikut ke kanan
aku ke kiri, apakah kaupun mesti k kiri..?
adilkah?
ikatan ini masi blm terlepas
kau mendekat, aku makin dekat
aku jauh, akankah kau makin mendekat..?
adilkah?
belenggu ini buatku bergetar
belenggu ini buatku dilema
merasakan deyutmu, buatku tersenyum
merasakan kulitmu, buatku menangis
Langganan:
Postingan (Atom)